Pada suatu waktu..#Malam
Jalan
yang kulalui masih sama seperti dulu, Pertokoan disepanjang jalan ini, masih
tegak berdiri. Tak banyak pembangunan fisik yang terbangun dikota ini, namun ku
rasa kota ini semakin cantik. Tempat-tempat pedagang kaki lima yang dulu
berderet sepanjang trotoar ini, kini berganti dengan taman-taman yang dipenuhi
rumput hijau dan juga bunga-bunga yang berwarna-warni. Ini membuatku semakin betah berjalan
disepanjang jalan yang kini trotoarnya semakin meluas.
Langkahku
pun terhenti di depan gerbang besar yang diatasnya dihiasi ukiran khas jawa,
tepat ditempat aku berhenti saat ini terdapat pohon beringin yang besar, teduh.
Beberapa orang pun tampak duduk disekitar pembatas beton yang berada
disekeliling pohon tersebut, sekedar berteduh, atau menyengajakan diri berada
ditempat itu untuk menunggu seseorang. Aku pun memilih untuk masuk melewati
gerbang besar ini. Ketika memasukinya, aku pun langsung menuju ke bagian tengah
area tersebut, ada sebuah bangunan dengan empat tiang yang menyangga atap lebar
bangunan tersenu, yang tak memiliki jendela, pintu, bahkan tembok. Hanya sebuah
lantai luas yang terbuat dari keramik serta penyangga dan atap tadi. Ini yang
orang jawa sebut sebagai pendopo.
Aku
mencoba terus menulis, dengan harapan aku bisa sedikit mengantuk, sehingga
dapat membuka sedikit gerbang mimpiku. Tapi bukan mengantuk yang kurasa, tapi
malah rasa yang terus terjaga. Apa ini akibat kopi yang tadi aku minum?! Hanya
dua gelas. Tapi astaga, aku malah semakin terjaga, ditemani seekor kupu-kupu
malam di layar laptopku, sementara alunan lagu-lagu lawas Led Zeppelin terus
mengalun dari spiker laptopku.
Aku
mulai menguap, tapi aku rasa itu belum cukup membawaku untuk tidur.
Entah
apa yang ingin ku rulis, aku hanya melampiaskan hasrat jariku yang ingin
menari, otakku yang ingin terus berimaginasi. Tak ingin dihentikan iramanya.
Masih berharap untuk semakin mengantuk. Sudah hampir jam satu pagi, sedangkan
mataku belum merasa kantuk sedikit pun.
Memaksakan
diri untuk menguap, berharap semakin mengantuk.
Komentar