Tengah Hari_1

    Tengah hari, kala sebuah cerita terhenti karena lelah seharian berjalan, kadang berlari, kawanan burung pun terlihat berteduh dari teriknya matahari siang ini. Seperti petarung rutinitas lain, tengah hari adalah kala yang menjadi puncak kelelahan. Deretan sticknote penuh dengan catatan deatline, masih menanti untuk dikerjakan dan dilepas dari tempatnya tertempel. Kotak hijau yang mengitari diri kala tengah hari ini, seperti membatasi pula lintasan imajinasi yang biasa melanglang buana liar. Namun , akhirnya ia harus terhenti di kotak ini. Sama seperti penjelajah kota kucing, yang pada akhirnya tak bisa menemukan lagi kereta yang membawanya pulang. tak ada pilihan lain, paling tidak untuk saat ini selain, tinggal.

    Tengah hari masih belum berlalu. Kopi yang sudah dingin masih menemani, bersama sekotak bekal yang dibawanya sejak tadi pagi, yang juga dingin. Terik mentari diluar sana belum juga meneduh. tak ada tanda-tanda dari awan yang akan lewat. berada di lantai dua gedung, membuatnya bisa melihat langit sedikit lebih dekat. Kawanan burung yang tadi berteduh pun satu persatu beralih tempat. Terbang melintasi bentangan sawah dibawah kaki gedung ini. Mencari jatah makan siang yang sudah disediakan Tuhan, mungkin ke sana mereka terbang.

    Tengah hari, membuat matanya sedikit silau jika menatap keluar jendela. Silau utamanya karena tergoda oleh kawanan burung yang terbang bebas disana, sedang ia, terpenjara disini. Tapi, paling tidak, untuk kali ini, episode ini, ia harus tetap disini dulu untuk sementara waktu. Paling tidak untuk hari ini. Walau ini masih tengah hari. Para pejuang atau mungkin para pecinta rutinitas masih dibalik meja masing-masing, atau beberapa memilih keluar seperti para burung itu, berburu mereda dahaga di kala tengah hari. 

    Tengah hari, akhirnya tergelincir jua. Terbangun dari lamunannya. Membalikan badan, menyesap sisa kopi yang sudah dingin, atau bahkan nyaris tandas. menghadapkan diri pada meja dingin yang dialas kaca dingin yang diterpa penyejuk udara. kembali melihat tempelan deatline yang menggantung di depan muka. menarik nafas, lalu memulai kembali.

    Tengah hari yang lain akan menggunya lagi. Mungkin. 

Komentar

Postingan Populer