(Hanya) ingin tahu.....


Seperti mentari yang tak tak pernah tidur dalam gelap malam yang terbiaskan dalam suara-suara malam. aku bermimpi tentang suatu kesenangan sesaat. Dia bukan mentari yang tertidur dalam mimpi-mimpi saja, namun dia itu benar-benar tiada diantara keadaan yang ada. Hingga aku tertidur dalam mimpi, dia tetaplah ada, walau hanya dalam mimpi. Lagi-lagi hanya mengigau, berteriak jika dia tersenyum padaku. sedang malam kian berlalu dan tampak dengan jelas kalau dia bukan yang harus ku miliki. Jika memang aku bukan yang harus memiliki dia, aku takkan memilikinya. Aku takkan pernah berharap biasa menggapainya sampai kapan pun, dia adalah kau.....Sejak kau katakan "jangan gapai aku", aku mundur perlahan dan takkan menggapaimu lagi.

Namun waktu kembali memanggilku, menyapaku dengan nama dan senyummu. Aku tak bisa mengelak. Aku masih menjadikanmu asaku. Dengan segala kesederhanaan rasa yang aku miliki, aku hanya berharap kau takkan menghindariku. Kau bilang rasa bisa tumbuh dalam hati siapa saja, kau tak menyalahkan perasaanku ini. Aku tahu beberapa kali kau memastikan pada aku bahwa kau telah mengisi hatimu dengan rasa yang ada. Tapi mengapa masih kau beri aku senyumanmu itu, yang membuatku merasa kau sapa kembali. Tatapanmu buat aku tak mengerti apa yang salah dari dari keputusanku melepaskan perasaan ini. Kau benar-benar membuatku Gila...

Sepersekian detik aku terdiam memandang senyummu, laiknya aku yang tersengat kilat petir sore itu. Aku baru tersadar saat rasa sakit itu membentakku. Betapa sakitnyaribuan hampa harapan ini jika aku kembali melihat senyummu lagi. Betapa hebatnya sakit dikepalaku saat aku tahu tatapanmu itu tak bisa ku mengerti. Sudah kau bentur-benturkan aku berulang kali dalam tiap hentakan tatapanmu. Sepertinya sama saja, menyakitkan.......

Kini, semua, bertambah lagi rasa sakit ini karena tak ku tahu pasti apa maksudmu untuk semua ini. Mungkin karena kau tak tahu betapa sakitnya rasa yang kurasa, saat tatapan dan senyummu tak berarti sesuatu untukku. Sampai-sampai aku menjadi gila karena hanya berasumsi tentang semua, tentangmu. Aku benar-benar tak paham apa "mau" yang kau mau.
514 hari sejak pertama ku rasa kau ada dalam hati yang terpasung ini. Aku seperti benar-benar kehilangan perasaan untuk mengartikannya. aku pun akhirnya memastikan persaan ini padamu dan kau tak menghiraukannya.

Aku tertidur dalam gelap tanpa harapan dan di tempat itu saat ku coba menyapamu, kau menghindar..

Komentar

Postingan Populer